Perubahan Pola Makan Pasca Pandemi Covid 19

Perubahan Pola Makan Pasca Pandemi Covid 19
Perubahan Pola Makan Pasca Pandemi Covid 19

COVID-19 ternyata mengakibatkan pola konsumsi Masyarakat berubah kerena kebenyakan dari mereka lebih senang memasak dan makan di rumah sehingga muncu delivery online yang menjadi andalan, artinya pola konsumsi mengalami perubahan dari offline ke online. Faktor utama yang mendorong keputusan belanja konsumen yaitu ketersediaan produk, fungsi produk dan delivery (kecepatan dan kenyamanan)

Saat ini juga masyarakat bertanya mengenai bagaimana makanan di produksi, di simpan dan juga ada perubahan pola konsumsi masyarakat antara lain keinginan untuk:

  • Meminimalkan human touch points

Transisi ke Home Cooking di sebabkan karena konsumen ingin membatasi keramaian.

  • Healthy eating

Nilai konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran dalem pengriolean kondisi didokumentasikan dengan baik.

  • Food safety

Rasa khawatir seputar keamanan makanan yang di konsumsi juga menjadi alasan transisi ke home cooking.

  • Fokus pada makanan lokal

Kesadaran yang meningkat tentang keamanan pangan dan keinginan untuk makanan yang lebih bergizi akan meningkatkan permintaan untuk makanan lokal.

Beberapa inovasi yang diharapkan adalah untuk para pebisnis dapat melakukan:

  • Safety seal dan contactless delivery ketika melakukan pengantaran.
  • Menampilkan suhu tubuh dari personnel kitchen
  • Memastikan memakai perlengkapan standar protokol kesehatan seperti hand gloves dan maskes ketika menyajikan makanan. Hal ini perlu di dokumentasikan di social media sehingga para calon pelanggan paham bahwa produsen telah melakukan protokol kesehatan yang cukup ketat.

Strategi yang dapat dilakukan pebisnis makan siap saja (ready to eat) misalnya:

  • Menjual produk melalui channel online dan membuat packaging semenarik mungkin
  • Menghadirkan layanan restaurant favorites at home dimana chef hadir dan memberikan kesan makan di restaurant walaupun harus dilakukan di rumah customer sendiri. Takeaway food dan home meal delivery services misal frozen food dan ready to cook.

Untuk pertanyaan media, bisa menghubungi:

Ayesha Kusuma Wardhani t6287888481991 email: sekretariata“’idki ‘” mail.com  www.apjijakarta.com

Tentang Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia

Berdiri pada 17 Oktober 1984 di Jakarta dengan nama Asosiasi Catering/Jasa Boga Seluruh Indonesia yang disingkat ACSI, organisasi independent ini berubah nama menjadi Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) sejak 15 April 2003. Hingga tahun 2019, APJI telah beranggotakan 24 DPD.

Visi dari APJI adalah untuk bersatu membangun kapasitas organisasi untuk meningkatkan kapabilitas anggota APJI. APJI memiliki misi untuk meningkatkan profesionalisme dalam meningkatkan mutu produk dan mutu layanan yang memenuhi standar gizi, kesehatan, dan estetika penyajian, meningkatkan pengetahuan manajemen usaha yang terus menerus dikembangkan, dengan teknijk & metode yang mutakhir guna memiliki daya saing yang tinggi, serta memperluas akses pemasaran, permodalan dan dukungan pemerintah & stakeholder di bidang usaha jasa boga.

Related posts