Badan Pangan Nasional Segera Tetapkan Kebijakan Harga Kedelai

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi meninjau ketersediaan dan kondisi harga bahan pangan di pasar tradisional.

Jakarta, kabarberita.co.id – Badan Pangan Nasional akan segera merumuskan harga acuan pembelian kedelai lokal. Hal ini dikatakan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, dalam keterangannya, Selasa (20/09/2022), di Jakarta.

Menurutnya, penetapan harga acuan kedelai tersebut akan mampu memacu petani untuk lebih semangat bertanam, sehingga dapat meningkatkan produksi dalam negeri.

“Sesuai arahan Presiden, kita segera menyiapkan kebijakan harga tersebut, tentunya dengan mengajak semua stakeholder terkait untuk duduk bersama,” ungkap Arief, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) Peningkatan Produktivitas Kedelai, Senin (19/9), di Istana Merdeka.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi (kiri) menghadiri Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/9). Dalam kesempatan tersebut dibahas sejumlah agenda diantaranya peningkatan produktivitas kedelai. Rapat dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan Kepala Lembaga terkait.

Arief menyebut kisaran harga acuan kedelai sekitar 10 ribu rupiah per kilogram. Menurutnya, harga di kisaran tersebut harus dapat memberikan keuntungan bagi petani. Namun demikian, penetapan harga tersebut harus beriringan dengan peningkatan produktivitas kedelai yang dihasilkan.

Presiden dalam arahannya menekankan agar kebutuhan kedelai di Indonesia tidak bergantung pada impor. Karena itu, Kementerian Pertanian diminta untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menanam bibit varietas unggul, dan bila diperlukan menggunakan bibit produk rekayasa genetik (genetically modified organism/GMO).

Dengan menggunakan bibit GMO diharapkan produksi kedelai per hektar dapat meningkat dari 1,6 sampai 2 ton per hektar menjadi sekitar 3,5 sampai 4 ton per hektar.

Lebih lanjut dijelaskan Arief, untuk mendorong peningkatan produksi kedelai, pemerintah melalui Kementan tengah menyiapkan perluasan lahan tanam kedelai dengan mengejar target hingga 600 ribu hektar produksi secara bertahap. Salah satunya melalui optimalisasi lahan di Konawe, provinsi Sulawesi Tenggara, sekitar 30 ribu hektar seperti yang disampaikan Menteri ATR/BPN dalam Rapin siang ini dengan Bapak Presiden.

Untuk meningkatkan daya saing produksi kedelai dalam negeri, Arief juga mengatakan perlunya pemberlakukan kebijakan tarif impor kedelai yang besarannya akan ditentukan segera.

( Shanty Rd )

Related posts