KRI SPICA-934 Gelar Opssurta Di Perairan Laut Jawa

Jakarta, kabarberita – Guna menjamin keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia, Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) senantiasa melaksanakan pembaruan data dan informasi hidro-oseanografi guna pemutakhiran Peta Laut Indonesia (PLI) melalui Operasi Survei dan Pemetaan (Opssurta) Hidro-oseanografi.

Salah satunya yang saat ini yang tengah digelar Pushidrosal adalah pemutakhiran data hidro-oseanografi di perairan Laut Jawa segmen 10 yang dilaksanakan oleh KRI Spica-934.

KRI Spica-934, kapal Bantu Hidro-oseanografi (BHO) dengan komandan Letkol Laut (P) Indragiri ini, saat ini tengah melaksanakan operasi survei dan pemetaan (opssurta) di perairan Laut Jawa segmen 10 dalam rangka mengumpulkan data kelautan untuk kepentingan keselamatan pelayaran dan kepentingan pertahanan

Kapal survei canggih milik TNI AL dari Prancis tersebut selama 60 hari melaksanakan operasi survei dan pemetaan dengan berbagai kegiatan di antaranya pengukuran kedalaman laut (batimetri), investigasi bahaya pelayaran, verifikasi SBNP (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran), pencitraan dasar laut dengan menggunakan side scan sonar, pengukuran pasang surut air laut. Selain itu, juga dilaksanakan pengukuran arus dan gelombang laut, pengukuran sedimentasi, serta pengambilan contoh dasar dan air laut.

KRI Spica-934 merupakan kapal jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV). Kapal tersebut merupakan kapal kedua yang didatangkan dari Prancis, setelah KRI Rigel-933, yang masuk ke dalam sejarah baru di jajaran kapal-kapal TNI AL dalam armada kapal modern, khususnya kapal survei hidro-oseanografi.

Kapal yang terbuat dari alumunium dengan bobot 560 ton dengan panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter ini, dilengkapi peralatan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1.000 meter. Kapal ini juga dilengkapi Remotely Operated Vehicle (ROV), Side Scan Sonar, Laser Scaner untuk mendapat gambaran daratan, dan Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), Gravity Cores, kelengkapan Laboratorium serta kemampuan survei perikanan.

( Shanty Rd )

Related posts