Princess Cheryl Halpern: Butuh 4 Tahun Untuk Selesaikan Film Holy Prostitution

Jakarta, kabarberita.co.id  – Film dokumenter Holy Prostitution melakukan world premierenya di Indonesia. Film documenter yang rampung dalam empat tahun yang merupakan karya Natasha Dematra dan Cheryl Halpern ini mengangkat fenomena Nikah Mut’ah atau Kawin Kontrak yang marak ada di Indonesia dan beberapa negara di dunia.

“Butuh 4 tahun untuk selesaikan film holy prostitution,” kata Sutradara Princess Cheryl Halpern asal Amerika dalam konferensi pers, world premiere film Holy Prostitution di ATM Nusantara Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (5/7/2022).

Agak berbeda dengan dokumenter pada umumnya, film dokumenter ini dikombinasikan dengan adegan reneactment dari kejadian nikah mut’ah yang dikisahkan oleh sang gadis yang menjadi narasumber dimana kisah nikah mut’ah di Puncak, Bogor tersebut diangkat.

Film dokumenter ini juga menghadirkan investigasi langsung di lapangan dengan teknik menyamar dan kamera tersebunyi lainnya. Film ini diproduksi oleh rumah produksi besar di Amerika Serikat yaitu, HQ Creative.

Film yang disutradarai oleh kolaborasi kedua dari dua sutradara Natasha Dematra dan Cheryl Halpern ini, sebelumnya pernah membuat karya fim berjudul “Menari: An Indonesian Dance Legacy”. Film itu mengangkat sejarah tari Indonesia dan telah memenangkan banyak penghargaan di festival film internasional.

Cheryl Halpern sendiri sangat lekat dengan Indonesia. Selain karena merupakan salah satu founder Visions of Peace Initiative yang ada di Amerika Serikat dan Indonesia, ia juga telah mendapatkan banyak gelar kerajaan dari berbagai kerajaan di Indonesia. Diberikannya gelar tersebut karena kontribusi Cheryl menyebarkan perdamaian dan menginspirasi generasi muda di Indonesia.


Natasha Dematra sendiri merupakan pemecah rekor dunia sebagai sutradara perempuan termuda untuk film panjang yang diraihnya diumur 11 tahun. Natasha merasa sangat senang akan kesempatan dan kepercayaan yang diberikan oleh sutradara senior Cheryl Halpern untuk dapat bersama membuat fillm yang mengangkat isu perdagangan manusia ini.

Film ini sendiri akan diputar di berbagai festival film di seluruh dunia. Di samping itu, akan juga diputar di streaming service dalam waktu dekat.

Dalam acara world premiere ini, film Holy Prostitution juga meraih penghargaan Best Film dari festival film bergengsi Asia Pacific International Filmmaker Festival & Awards.

Acara ini juga merupakan peringatan Hari PBB Drug Abuse and Illicit Trafficking. Acara ini juga dihadiri oleh para pegiat budaya, Bridgen TNI Tamim, Raja Tallo, Sultan Indra Osman, BRAy Erna Santoso, Abah Ukam dan bekerja sama dengan ATM Nusantara Cibubur dan Yayasan Peduli Anak Indonesia.

( Shanty Rd )

Related posts