Ombusdman Siapkan Respon Cepat Layani Laporan Masyarakat

Jakarta, kabarberita.co.id – Memperingati hari jadi ke-22, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) hadir serta turut berkontribusi dalam mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik tanpa maladministrasi di Indonesia. Di usia yang ke 22 tahun, Ombusdman menegaskan pentingnya respon cepat dalam melayani laporan masyarakat.

Komisioner Ombudsman Republik Indonesia, Hery Susanto, S.Pi, M.Si, mengatakan Ombusdman akan cepat merespon setiap laporan atau aduan yang datang dari publik, seperti laporan dari masyarakat menengah keatas yang notabene masih banyak memberikan laporan dalam bahasa formal berupa dokumen.

“Untuk itu Ombusdman akan mendorong pola pelaporan dengan metode respon cepat melalui aplikasi whatsapp. Menurut saya, kebanyakan masyarakat masih sulit mengadopsi pola itu,” kata Hery saat diwawancarai awak media di Jakarta, Kamis malam (9/3/2022).

Hery menyebutkan, untuk pelaporan melalui aplikasi whatsapp saat ini memang hanya untuk kasus-kasus yang bersifat darurat dan mengancam hak hidup warga negara, dan keselamatan warga negara.

“Misalnya, kasus pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, kemudian pemasungan, kekerasan. Lalu ada kasus-kasus seperti layanan bantuan sosial yang sifatnya mendesak. Itu bisa dilaporkan dan Ombusdman akan cepat merespon,” jelas Hery.

Sedangkan untuk masalah kasus tanah lanjut Hery, harus menggunakan dokumen-dokumen yang cukup lengkap sebagai sebuah legal standing dan lolos format verifikasi.

“Dikarenakan tanah itu termasuk persoalan berat, jadi harus membutuhkan respon yang cepat,” ucap Hery.

Pelaporan lewat aplikasi whatsapp menurut Hery, bisa dipahami oleh kelompok masyarakat menengah ke bawah, dan Ombusdman sendiri membuka layanan online tersebut walaupun dalam penggunaannya cenderung menurun.

“Itu terjadi sebelum masa pandemi, tapi bagaimanapun kami tetap berusaha merespon untuk apapun laporannya itu tadi dengan pola sederhana dan cepat cukup lewat whatsapp. Ini kan banyak layanan publik yang bersifat darurat terutama di wilayah pandemi. Misalnya, ada masyarakat yang tidak kebagian bansos, terus PSU, kemudian layanan JHT, BPJS Ketenagakerjaan dan pelayanan kesehatan dan lain-lain,” tutur Hery.

Menurut Hery, melalui layanan online ini mereka berharap tetap dapat cepat merespon setiap aduan dari masyarakat. Apalagi sekarang di masa pandemi banyak masyarakat yang mengalami kesulitan-kesulitan, PHK dimana-mana. Kemudian angka kemiskinan juga meningkat.

“Apalagi sekarang banyak kelangkaan kebutuhan pokok seperti minyak goreng dan lain-lain. Walaupun pasti ada kendala tapi kami tidak boleh mengeluh karena itu bentuk pelayanan kami kepada masyarakat,” tutup Hery. (*)

Related posts